Jika Anda memiliki saham yang sedang turun, namun historinya adalah pernah naik mencapai ahrga tertinggi sepanjang masa, maka bukan hal yang aneh jika Anda mulai berandai-andai harga saham tersebut akan kembali ke harga tertingginya. Pengandaian tersebut adalah wajar, karena Anda mengerti fungsi support dan resistance sebagai target pergerakan harga.
Seperti saham JPFA ini misalnya, kami melanjutkan kembali ulasan JPFA sebelumnya di sini. Target 2200 masih memungkinkan untuk tercapai dan mungkin malah melewatinya, namun tentu saja ada kondisi yang diperlukan yaitu breakout resistance. Saat ini JPFA masih tertahan pada resistance 2040 yang sudah 4 kali tidak berhasil ditembus (sempat 1 kali tembus, dan dikembalikan lagi ke 2040). Semakin kuat suatu resistance dibentuk, semakin besar potensi koreksi.
Kondisi pertama, breakout resistance 2040. Setelahnya JPFA berpotensi kembali ke area 2200 s/d 2390 yang mana merupakan supply zone untuk saham ini. Area ini juga merupakan support JPFA pada tahun 2018 silam.
Kondisi kedua untuk kembali ke harga tertingginya tahun 2018, breakout lagi dari supply zone. Setelah breakout, Anda tinggal menikmati profit saja. Memang untuk menuju target baru, tentu saja resistance harus mampu ditembus, itu juga menandakan semakin besarnya daya beli pelaku pasar.
Terlepas dari kedua kondisi ini, perhatikan support pada 1760 yang mana menjadi batas penentu patah atau tidaknya tren JPFA. Selama bertahan di atas support ini, Anda bisa menjadikannya support dan melakukan averaging down.