Sangat umum jika setiap kali suatu saham mengalami penguatan, pasti pelaku pasar akan berani mengejar kesempatan untuk membelinya. Wajar, setiap tindakan berani tersebut memiliki harapan akan masih ada kesempatan untuk trading dan mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek, orang bilang jika tidak berorientasi jangka pendek maka bukan trader namanya.
Tanpa perlu tahu mengapa harga saham naik, atau sudah seberapa naik harga sahamnya, justru trader menjadi semakin berani di saat semakin tingginya kenaikan harga saham tersebut.
Adalah PT Indo-Rama Synthetics Tbk, atau INDR yang menjadi pembahasan utama dalam artikel kali ini. Penulis melihat bahwa korban-korban bandar dalam saham ini jumlahnya tidak bercanda, terbukti saat Live Talk Show di IDX Channel tanggal 3 Juli 2018 yang lalu, jumlah penanya saham INDR sebenarnya banyak sekali namun hanya 1 penanya yang ditampilkan sebagai perwakilan dari seluruh pertanyaan tentang INDR. Dan mayoritas pertanyaannya adalah sudah punya posisi, harus cut loss atau tidak.
Well, artikel ini khusus dibuat untuk Anda yang menjadi korban permainan bandar dalam pergerakan INDR, dan penulis akan mengulasnya secara sederhana.
Pertama, kita akan membedah chart-nya.
Secara teknikal, sebenarnya saham ini tidak menarik. Jika bukan karena kenaikan pertamanya pada tanggal 5 April 2018, saham ini sebenarnya sudah “ditinggalkan” selama 7 tahun, terakhir kali menguat adalah tanggal 20 April 2011 dan sisanya dapat Anda lihat sendiri.
Awal kenaikan harga saham ini segera disambut oleh para fundamentalis yang mengatakan bahwa kenaikan harga saham ini adalah wajar karena murah secara fundamental.
Fundamental selalu jadi alasan setelah harga saham yang tidak likuid mengalami kenaikan, tidakkah hal tersebut aneh?
Untuk meyakinkan hal ini merupakan kerjaan bandar dan bukan sentimen positif yang sebenarnya dari saham ini, maka sejak kenaikan pertamanya penulis mencoba memodifikasi SAMSUL Stock Screener, untuk mencari tahu apakah ada aksi bandar dalam pergerakan yang sudah jelas volumenya sangat-sangat kecil. Hasilnya? Hanya muncul 2 kali dalam 2 hari pertama sejak kenaikannya. Selain itu? Tidak pernah lagi. Baik, hal ini sudah jelas dapat diartikan bahwa bandar hanya perlu me-maintain pergerakan harga saham ini selama 2 hari. Hal ini bertujuan supaya tidak mencolok dalam pengamatan bursa (lonjakan harga mendadak) dan peredaran saham tidak keburu habis karena saham ini sejatinya sangat tidak likuid lantaran sudah ada pihak yang mengumpulkannya sejak lama dan belum menjualnya.
Lalu, dengan kondisi sekarang, haruskah cut loss? Bagaimana prospek ke depannya jika ingin hold saja? Toh fundamentalnya bagus?
Mari kita kembali pada chart sebelumnya.
Sebagai trader, hendaknya konsisten dan disiplin, cut loss jika memang salah membeli saham. Jangan karena sayang dengan uang, lalu mendadak menjadi investor. Kondisi tidak menjadi lebih baik ketika Anda membiarkan uang Anda “tertahan” pada suatu saham dibanding cut loss dan mencari saham lain yang dapat mengembalikan kerugian Anda.
Memperhatikan gambar chart di atas, harga saham INDR telah menurun cukup drastis menembus MA20 (garis berwarna hitam), dan secara teknikal, memang tela terjadi death cross antara MA5 (garis berwarna merah) dengan MA20 itu sendiri yang mana jika diartikan secara teknikal adalah memasuki downtrend.
Satu-satunya yang dapat menjadi support terakhir dari INDR adalah MA60 (garis berwarna biru), dimana jika support 3 bulan tersebut sanggup dipertahankan maka masih ada peluang untuk rebound. Hal inipun maish perlu diperhatikan lagi karena rebound 1 hari tidak mewakili pembalikan arah secara total. Perlu setidaknya 3 sampai dengan 5 hari untuk membuktikan bahwa support akan dipertahankan dan tren berbalik arah. Maka jika ke depannya INDR menurun sampai MA60 dan rebound, maka jangan buru-buru membeli, pastikan support MA60 tersebut memang kuat sebagai awal dari pembalikan arah. Dan jika hal tersebut terjadi maka sudah jelas INDR masih dipertahankan tren naiknya.
Mengenai cut loss atau tidaknya, penulis selalu mengembalikan kepada semua pembaca, namun jika memang sudah tidak berprospek maka penulis pun akan cut loss.
Berdasarkan semua analisa di atas, penulis meyimpulkan strategi untuk INDR sebagai berikut:
- Cut loss dan jangan lihat lagi, atau;
- Tunggu di MA60, jika rebound dan bertahan selama setidaknya 3 hari maka boleh buy dengan target 6000 s/d 8000.
Semoga bermanfaat.
Ingin trading harian tanpa melihat tren seolah SETIAP HARI adalah peluang untuk profit? Gunakan SAMSUL Stock Screener! Info dan paket berlangganan klik di sini.